Etika Makan Jepang: 7 Aturan yang Wajib Kamu Ketahui!
September 11, 2025

Daftar Isi
Etika makan Jepang bukan hanya sekadar tentang mengisi perut. Di Jepang, setiap elemen makan mencerminkan rasa terima kasih dan penghormatan kepada alam, koki, dan seluruh proses yang melibatkan hidangan tersebut. Bagi anak muda Indonesia yang ingin belajar etika makan Jepang, memahami aturan-aturan ini sangat penting! Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai etika makan Jepang yang harus kamu ketahui.
1. Mengapa Slurping Mie Dianggap Sopan di Jepang?
Di Jepang, menyedot mie dengan suara keras (slurping) bukanlah hal yang dianggap tidak sopan. Justru, ini adalah tanda bahwa makanan tersebut enak dan memberi penghargaan pada koki yang telah menyiapkannya. Ada dua alasan utama mengapa slurping dianggap sopan:
- Menandakan Kenikmatan: Suara yang dikeluarkan menandakan bahwa kamu menikmati mie tersebut, dan itu adalah bentuk penghargaan bagi koki.
- Praktis Mendinginkan Mie: Mie Jepang disajikan sangat panas. Dengan menyedot mie, kamu juga membantu mendinginkan makanan supaya tidak membakar mulutmu.
Namun, slurping hanya berlaku untuk mie seperti ramen atau soba. Untuk hidangan lain seperti nasi atau lauk, mengunyah dengan suara keras tetap dianggap tidak sopan.
2. Aturan Penggunaan Sumpit yang Harus Dihindari
Penggunaan sumpit (hashi) di Jepang memiliki banyak aturan ketat yang sebaiknya kamu ikuti agar tidak menyinggung orang lain. Beberapa kesalahan umum yang harus dihindari adalah:
- Tate-bashi (立て箸): Menancapkan sumpit tegak di nasi adalah tindakan yang mirip dengan ritual pemakaman, yang sangat tidak disarankan.
Hashi-watashi (箸渡し): Mengoper makanan dari sumpit ke sumpit. Ini mirip dengan ritual pemindahan tulang jenazah dan dianggap sangat tabu. - Sashi-bashi (刺し箸): Menusuk makanan dengan sumpit seperti menggunakan garpu. Ini dianggap kasar.
- Neburi-bashi (ねぶり箸): Menjilat sumpit. Ini sangat tidak higienis dan sangat tidak sopan.
3. Ucapan Terima Kasih Sebelum dan Sesudah Makan
Sebelum makan, orang Jepang mengucapkan itadakimasu (いただきます), yang berarti “saya menerima dengan rendah hati”. Ucapan ini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam proses pembuatan makanan.
Setelah makan, jangan lupa untuk mengucapkan gochisousama deshita (ごちそうさまでした), yang artinya “terima kasih atas hidangannya”. Ini menunjukkan rasa penghargaan terhadap tuan rumah dan makanan yang telah disiapkan.
4. Menyantap Mie dan Sup dengan Sopan
Saat makan mie atau sup, ada aturan yang harus diperhatikan:
- Slurping Mie: Seperti yang sudah disebutkan, menyedot mie dengan suara keras adalah hal yang sopan di Jepang, terutama untuk ramen dan soba.
- Sup: Untuk sup seperti miso, angkat mangkuk ke dekat mulutmu. Jangan biarkan mangkuk jauh di meja dan membungkuk rendah untuk memakannya.
5. Etika Minum dan Bersulang
Minum sake atau bir di Jepang memiliki aturan tersendiri:
- Menuangkan untuk Orang Lain: Jangan menuang minuman untuk dirimu sendiri, tapi menuangkan terlebih dahulu untuk orang di sebelahmu. Ini adalah bentuk penghormatan.
- Kanpai (乾杯): Sebelum minum, semua orang harus mengucapkan “kanpai” yang berarti bersulang. Setelah itu, baru kamu bisa menikmati minumanmu.
6. Etika Makan Bersama
Saat makan bersama orang lain, ada beberapa aturan sosial yang perlu diperhatikan:
- Tunggu Semua Orang: Jangan mulai makan sebelum semua orang mendapat makanan.
- Gunakan Sumpit Cadangan: Jika makan bersama dalam hidangan yang harus dibagi, gunakan sumpit cadangan untuk mengambil makanan, bukan sumpit pribadi.
7. Jangan Membuang Makanan
Di Jepang, membuang makanan dianggap sebagai perbuatan yang tidak sopan. Sejak kecil, anak-anak diajarkan untuk menghabiskan makanan mereka karena setiap butir nasi dianggap memiliki tujuh dewa. Jika kamu tidak yakin bisa menghabiskan, lebih baik ambil sedikit dulu dan tambah jika masih lapar.
FAQ: Etika Makan Jepang yang Harus Diketahui
Mengapa menyedot mie dengan suara keras dianggap sopan di Jepang?
Menyedot mie adalah tanda penghargaan kepada koki, serta membantu mendinginkan mie yang sangat panas. Ini juga meningkatkan aroma yang dapat dinikmati lebih maksimal.
Apa saja aturan penggunaan sumpit yang harus dihindari di Jepang?
Beberapa larangan utama adalah menancapkan sumpit tegak di nasi, mengoper makanan antar sumpit, menusuk makanan, dan menjilat sumpit. Semua ini dianggap tidak sopan dan mengganggu etika makan Jepang.
Bagaimana cara menunjukkan rasa terima kasih sebelum dan setelah makan di Jepang?
Sebelum makan, ucapkan itadakimasu (いただきます) dan setelah makan, ucapkan gochisousama deshita (ごちそうさまでした) sebagai tanda terima kasih kepada koki dan penyaji makanan.
Artikel Terakhir
Artikel Populer
-
Syarat Kerja di Jepang untuk Laki-Laki dan Wanita di 202531 Jan 2025
-
Pemerintah Palu Kunjungi Putra-Putri Daerahnya yang Menjalani Magang dan Program SSW di Jepang dalam Program Kerjasama dengan ISO Jepang dan LPPR Indonesia16 Jan 2023
-
Selamat Tahun Baru 2023 "Akemashite Omedetou"08 Jan 2023
-
Perluasan Kesempatan Magang Ke Luar Negeri17 Jul 2022
-
ISO Jepang Menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Program Magang dan SSW bersama UPTD BLK Lampung15 Jun 2022
Ada Pertanyaan ?
Jika teman-teman ingin bertanya seputar magang, tokutei ginou, dan sekolah di Jepang silahkan menekan tombol whatsapp berwarna hijau atau hubungi nomor dibawah ini yah.
(+62) 811 9776 887